Sebanyak 15 juta lebih data Tokopedia diduga bocor, bahkan kini muncul lebih dari 91 juta ddari data Tokopedia dijual di dark web. Data termasuk nama pengguna, email, dan password. Bagaimana ini bisa terjadi? Apakah memang tidak ada keamanan terhadapt data tersebut?
Dalam beberapa hari ini, media menyoroti data Tokopedia yang bocor. Kronologi ini bermula dari akun twitter @underthebreach mencuit pada 2 Mei 2020, bahwa data Tokopedia sudah bocor sejak bulan Maret 2020. Bahkan ia juga memposting screenshot data seperti nama, email, dan password. Lalu, mulailah banyak media yang menyoroti tentang Tokopedia. Tokopedia mengakui adanya upaya pencurian data ini. Namun dalam keterangan resmi yang diterima Kompas Tekno, tidak disebutkan berapa akun yang terdampak. “Berkaitan dengan isu yang beredar, kami menemukan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia,” kata VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak. Selain itu, pihak Tokopedia berupaya mengamankan untuk tidak ada kebocoran data terhadap transaksi maupun data pembayaran. Tokopedia juga telah menerapkan keamanan berlapis dengan menggunakan OTP serta menganjurkan pengguna Tokopedia untuk mengganti password secara berkala.
Kronologi selanjutnya, beredar broadcast message yang meminta seluruh pengguna Tokopedia untuk segera mengganti password akunnya. Pada tanggal 3 Mei 2021, akun twitter @underthebreach mencuit lagi tentang update kebocoran data menjadi 91 juta, diduga dijual untuk lima ribu dollar Amerika atau sekitae 74 juta rupiah di dark web. Bahkan di akhir cuitannya, ia menyarankan untuk semua pengguna Tokopedia untuk segera mengganti password akun Tokopedianya karena pembocoran data seperti ini sangatlah riskan. Selain itu, data bisa digunakan untuk penyalahgunaan yang tidak diinginkan.
Dengan adanya insiden kebocoran data ini, yang harus kita lakukan adalah dengan mengubah password secara berkala. Untuk mengecek apakah data anda termasuk data yang bocor, kamu bisa menggunakan laynan situs haveibeenpwned.com lalu memasukkan alamat email anda. Situs ini bisa mengidentifikasi apakah email yang digunakan untuk layanan online pernah terekspos oleh insiden kebocoran data atau tidak.
Kasus kebocoran data Tokopedia ini merupakan kasus cracking, dimana cracker melakukan tindakan pengambilan data dari penguna tokopedia dan data tersebut disebarkaan secara gratis dan pelaku mengaku mendapatkan data tersebut dari website gelap/illegal. Hali ini melanggar Pasal 26 ayat (1) UU 19/2016. Dalam kasus ini diperlukan keamanan yang lebih dari tokopedia dan juga diperlukan tanggung jawab dari tokopedia dalam kasus ini karena kemungkinan ada banyak yang mengalami kerugian akibat kasus ini.
